Eropa Prihatin Terhadap Iran yang Produksi Uranium
Beberapa negara kemampuan Eropa berasa sedih atas sikap Iran yang pilih menghasilkan uranium. Walau sebenarnya, awalnya Iran sudah tanda-tangani larangan sepanjang 15 tahun dalam menghasilkan atau mendapatkan logam plutonium atau uranium atau paduannya pada tahun 2015 kemarin. Bagaimana awalnya ceritanya?
Dikutip dari BBC, Eropa berasa sedih dengan sikap Iran dengan menghasilkan logam uranium dan mengingatkan jika Iran tidak mempunyai pemakaian sipil yang dapat dipercaya untuk komponen itu. Menteri Luar Negeri dari Inggris, Prancis, dan Jerman dalam pengakuan bersama di hari Sabtu, 16 Januari 2021, waktu di tempat menjelaskan produksi logam uranium berpotensi implementasi militer yang serius. Iran sudah tanda-tangani larangan sepanjang 15 tahun untuk produksi atau mendapatkan logam plutonium, uranium, dan paduannya di bawah Gabung Comprehensive Rencana of Action (JCPOA) yang diberi tanda tangan tahun 2015 dengan kemampuan dunia.
Bola Online TerpercayaBeberapa menteri menekan Iran sudah hentikan aktivitas ini dan kembali patuhi loyalitas JCPOA tanpa penangguhan selanjutnya bila serius untuk menjaga persetujuan. Ajakan itu tiba sesudah faksi Tubuh Energi Atom Internasional (IAEA) menjelaskan Iran sudah memberitahu pengawas nuklir jika mereka sedang memajukan riset mengenai produksi logam uranium, yang mempunyai tujuan untuk menyiapkan bahan bakar hebat untuk reaktor riset di Teheran, Iran.
Faksi Organisasi Energi Atom Iran menjelaskan keputusan menghasilkan uranium tidak berkaitan dengan pelanggaran yang berlangsung baru saja ini dan menekan Tubuh Energi Atom Internasional untuk menghindar membuat salah paham dengan menambah jika dia belum menyediakan pertanyaan info design pabrik logam uranium ke pengawas. Pemerintahan Iran sudah menyaratkan persiapan untuk terjebak dengan pemerintah Amerika Serikat yang baru oleh Joe Biden dengan mengatakan kesediaan untuk kembali berdiplomasi dengan Iran.
Awalnya, Amerika Serikat sudah kerap memberi ancaman berat ke Iran di zaman Donald Trump di bagian ekonomi karena program nuklir yang dikeluarkan oleh Iran dan pembunuhan pada seorang jenderal Iran terpenting dan periset Iran terkenal selama setahun 2020 kemarin. Beberapa pemerhati politik memiliki pendapat jika Iran dan Amerika Serikat perlu bergerak relatif singkat untuk mengembalikan persetujuan nuklir.
Di awal tahun 2021 lalu, Iran umumkan jika faksinya sudah tingkatkan pengayaan uranium sampai 20 % yang membuat lebih dekat untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan senjata nuklir dalam kurun waktu enam bulan di depan. Cara barusan adalah cara terkini dari rangkaian eskalasi yang mengikut keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir tahun 2015 yang sudah batasi Iran di tingkat pengayaan 4-5 %.
Jubir pemerintahan Iran, Ali Rabiei, menjelaskan jika Presiden Iran, Hassan Rouhani, sudah memerintah penentuan undang-undang yang ditetapkan minggu awalnya yang meluluskan tingkat pengayaan baru. Bahan bakar yang diperkaya ke tingkat itu tidak cukup buat hasilkan bom, walau banyaknya sudah dekati. Berpindah dari tingkat awalnya ke tingkat 20 % semakin lebih susah dibanding pengalihan dari tingkat awalnya ke kemurnian 90 % yang pada umumnya dipakai untuk bahan bakar pengerjaan bom atau bahan peledak.