Menkes Sebut Strategi Testing COVID-19 RI Keliru, Harus Diperbaiki


 

Menteri Kesehatan (Menteri kesehatan) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kekuatan testing COVID-19 di Indonesia sudah penuhi standard Tubuh Kesehatan Dunia (WHO), tetapi belum rata di semua Indonesia.


Menurut Budi, wilayah yang kekuatan testnya tinggi yaitu DKI Jakarta. Tetapi bila menyaksikan Surabaya masih kekurangan.


"Ini agregat nasional tidak pernah sampai ke kabupaten/kotamadya," kata Menteri kesehatan di seminar-online "Bercakap Hebat" yang didatangi oleh Rektor Kampus IPB Bijak Satria dan Ketua Crisis Center IPB Dodik Ridho Nurrochmat, Minggu (17/1/2021).


Bekas Wakil Menteri BUMN itu mengakui, sekarang ini Indonesia sudah sanggup lakukan testing COVID-19 di angka lebih dari 60 ribu, jauh melewati standard WHO yang menyaratkan 40 ribu test. Jumlah itu dihitung dari keseluruhan 269 juta komunitas warga Indonesia.


Bola Online TerpercayaAdapun jumlah itu, menurut dia, mengikut pakem dari WHO, yang memutuskan standard atau tingkat batasan pengecekan (testing) satu orang setiap 1.000 warga per minggu.


Dengan anggapan Indonesia mempunyai 267 juta warga, karena itu sasaran pengecekan semestinya capai 267 ribu orang per minggu atau 38 ribu orang setiap hari.


"Kita dapat testing 40.000 asal betul di Indonesia sudah usai. Kemampuan kita sudah 70.000 testing, semestinya saat ini telah usai," tutur Budi.


Tetapi, tutur Budi, testing yang berlangsung sepanjang 11 bulan pengatasan COVID-19 di Indonesia masih memakai testing berdikari bukan testing pandemiologi.


"Taktik testingnya perlu dibenerin, bukan kaya Budi Sadikin bertemu Presiden atau rapat terbatas satu minggu 4 kali diswab 4 kali itu dihitung, itu semestinya tidak dihitung. Semestinya yang dihitung jika ia suspect, positif, ia tracing 30 kontak langsung ke belakangnya itu ditest, itu testing yang betul," tutur Budi.


"Bukan testing ingin bertemu Presiden atau testing ingin jalanan ke Bali itu wrong testing strategy. Testing yang betul untuk cari tahu yang berkaitan terkena atau tidak, selanjutnya diisolasi. Taktik testingnya harus dibetulkan," keras Budi.


Saat itu, Satuan tugas Pengatasan COVID-19 menulis, jumlah sampel yang dicheck 24 jam paling akhir sekitar 46.138 unit, dalam jumlah suspect COVID-19 sekitar 73.243 orang.


Pada Sabtu, 16 Januari 2021, kasus harian COVID-19 mencatat rekor paling tinggi yaitu 14.224 orang. Kenaikan ini dipandang selaku dampak dari liburan panjang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.


Saat sebelum rekor pada Sabtu itu, tambahan harian kasuas COVID-19 sempat capai 12.818 orang pada 15 Januari 2021. Adapun pada hari-hari awalnya tembus angka 11 ribu.


Semenjak kasus pertama diketemukan pada Maret 2020, wabahk COVID-19 di Indonesia tidak dapat dikontrol sampai sekarang ini. Keadaan ini menurut beberapa pandemiolog bisa disaksikan dari kenaikan kasus yang belum terlihat melandai.


Kenaikan kasus COVID-19 di beberapa wilayah bahkan juga membuat rumah sakit kerepotan. Banyak daerah sempat kerepotan sebab kemampuan tempat tidur di atas angka 70 %.


Walau sebenarnya menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat batasan kemampuan tempat tidur minimal harus di bawah angka 60 %.


Kecondongan sejauh ini, angka kasus akan naik 30 sampai 40 % setiap kali habis liburan panjang.


"Peningkatan ini adalah karena jadi tidak dapat kita turunin, kita harus hadapi 40 % kasus aktif pada minggu ke-2 dan ke-3 . Tetapi kita coba menghadapi, alhamdulillah barisan di dalam rumah sakit tidak separah dahulu," tutur Budi.


Postingan populer dari blog ini

Dr Kyneswood, of Coventry University, and Mr Tilley's collaborator in Community Interest Company Photo Miners, helped enable the funding of the project.

have actually comprised the legal program, highlighting

Why does it matter?